Minggu, 13 November 2016

CONTOH TEKNOLOGI SISTEM CERDAS DALAM KEHIDUPAN SEHARI - HARI



Kecerdasan Buatan adalah ilmu rekayasa yang membuat suatu mesin mempunyai intelegensi tertentu khususnya program komputer yang “cerdas” (John Mc Cathy, 1956). Kecerdasan Buatan atau Sistem cerdas atau Intelegensi Buatan atau Artificial Inteligence merupakan cabang terpenting dalam dunia komputer. Komputer tidak hanya alat untuk menghitung, tetapi diharapkan dapat diberdayakan untuk mengerjakan segala sesuatu yang bisa dikerjakan oleh manusia. Manusia mempunyai pengetahuan, pengalaman dan kemampuan penalaran dengan baik, agar komputer bisa bertindak seperti dan sebaik manusia, maka komputer juga harus dibekali pengetahuan dan mempunyai kemampuan untuk menalar.
Di dunia ini terdapat 3 macam sistem cerdas yaitu Monitoring, Proses Transaksi/Bisnis, dan Pakar. Berikut ini adalah contoh-contoh sistem cerdas yang pernah saya gunakan :


1. Google Now




Google Now adalah asisten pribadi cerdas yang dikembangkan oleh Google. Google Now tersedia dalam aplikasi bergerak Google Search untuk Android dan iOS, serta penjelajah web Google Chrome di komputer pribadi. Google Now menggunakan bahasa antarmuka pengguna alami untuk menjawab pertanyaan, membuat rekomendasi, dan melakukan tindakan dengan mendelegasikan permintaan untuk satu set layanan web. Seiring dengan menjawab pertanyaan-pengguna dimulai, Google Now secara proaktif memberikan kepada pengguna informasi yang memprediksi (berdasarkan kebiasaan pencarian mereka) yang mereka mungkin inginkan. Ini pertama kali disertakan dalam Android 4.1 ("Jelly Bean"), yang diluncurkan pada tanggal 9 Juli 2012, dan pertama kali didukung pada telepon cerdas Galaxy Nexus. Layanan ini tersedia untuk iOS pada tanggal 29 April 2013 tanpa sebagian besar fitur-fiturnya. Google Now dirilis untuk Google Chrome pada tanggal 24 Maret 2014. Popular Science menyebut Google Now sebagai "Inbovation of the Year" untuk tahun 2012. Google Now terutama bersaing dengan asisten seperti Apple Siri dan Microsoft Cortana.
Pada teknologi ini, terdapat 3 prosedur utama yaitu Input, Proses, Output. Berikut ini adalah flowchart dari cara kerja teknologi ini :







1. Input
Input dari teknologi ini adalah suara kita. Kita memasukkan suara kita ke teknologi ini dengan cara merekam suara kita dengan microphone pada smartphone kita.

2. Proses
Proses dari teknologi ini dimulai seteah kita memasukkan suara kita. Teknologi ini membaca suara kita, menerjemahkannya menjadi teks, dan mencari perintah yang terdapat pada teks.

3. Output
Setelah teknologi ini mencari perintah pada teks, teknologi ini akan memberikan hasil yang sesuai dengan perintah yang terdapat pada suara yang kita input.




2. Siri





Siri adalah program komputer yang bekerja sebagai asisten pribadi cerdas. Bagian dari sistem operasi Apple Inc. iOS, watchOS, macOS, and tvOS. Siri menggunakan bahasa natural antarmuka pengguna untuk menjawab pertanyaan, membuat rekomendasi, dan melakukan perintah dengan mengirimkan permintaan kepada layanan Web. Siri berdaptasi dengan bahasa yang digunakan pengguna dan pencarian yang digunakan oleh pengguna secara kontinu sebagai preferensi, dan memberikan hasil yang sesuai. Siri awalnya dikenalkan sebagai aplikasi iOS yang tersedia di App Store oleh Siri Inc., yang diakusisi kemudian oleh Apple pada 28 April 2010. Ada beberapa aksen dan kombinasi gender untuk suara Siri. Pada teknologi ini, terdapat 3 prosedur utama yaitu Input, Proses, Output. Berikut ini adalah flowchart dari cara kerja teknologi ini :




1. Input
Input dari teknologi ini adalah suara kita. Kita memasukkan suara kita ke teknologi ini dengan cara merekam suara kita dengan microphone pada smartphone kita.

2. Proses
Proses dari teknologi ini dimulai seteah kita memasukkan suara kita. Teknologi ini membaca suara kita, menerjemahkannya menjadi teks, dan mencari perintah yang terdapat pada teks.

3. Output
Setelah teknologi ini mencari perintah pada teks, teknologi ini akan memberikan hasil yang sesuai dengan perintah yang terdapat pada suara yang kita input. Hasil dari teknologi ini juga akan dijadikan sebagai preferensi perintah teknologi ini.

3. Cortana





Cortana adalah asisten pribadi cerdas buatan Microsoft untuk Windows 10, Windows 10 Mobile, Windows Phone 8.1, Microsoft Band, Xbox One, iOS ddan Android. Cortana diperkenalkan pertama kali pada Microsoft BUILD Developer Confrence (2-4 April 2014) di San Fransisco. Cortana diluncurkan sebagai kunci utama dari rencana Microsoft untuk "merombak" masa depan sistem operasi untuk Windows Phone dan Windows. Dinamakan berdasarkan Cortana, karakter cerdas sintetis pada video game Halo, dengan Jen Taylor, sebagai pengisi suara karakter tersebut, juga sebagai suara asisten pribadi di versi US. Cortana tersedia dalam bahasa Inggris, Portugal, Perancis, Jerman, Itali, Spanyol, Cina, dan Jepang, tergantung daerah tempat Cortana digunakan. Cortana bersaing ketat dengan asisten cerdas lain seperti Apple Siri dan Google Now.
Pada teknologi ini, terdapat 3 prosedur utama yaitu Input, Proses, Output. Berikut ini adalah flowchart dari cara kerja teknologi ini :




1. Input
Input dari teknologi ini adalah suara kita. Kita memasukkan suara kita ke teknologi ini dengan cara merekam suara kita dengan microphone pada smartphone kita.

2. Proses
Proses dari teknologi ini dimulai seteah kita memasukkan suara kita. Teknologi ini membaca suara kita, menerjemahkannya menjadi teks, dan mencari perintah yang terdapat pada teks.

3. Output
Setelah teknologi ini mencari perintah pada teks, teknologi ini akan memberikan hasil yang sesuai dengan perintah yang terdapat pada suara yang kita input.




Sumber :
http://www.androidcentral.com/google-now
http://thenextweb.com/apple/2016/06/17/siri-apps-sirikit/
https://en.wikipedia.org/wiki/Siri
https://id.wikipedia.org/wiki/Google_Now
https://en.wikipedia.org/wiki/Cortana_(software)

Senin, 24 Oktober 2016

APA ITU CERDAS?



Apasih pengertian cerdas itu? Kita mungkin sudah tidak asing lagi mendengar kecerdasan Intelektual atau akademik, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, dan kecerdasan lainnya. Untuk keseimbangan, setidaknya ada 3 macam aspek kecerdasan yang harus diasah atau dikembangkan dalam setiap diri kita masing-masing, yaitu aspek kognitif (berhubungan dengan olah pikir), aspek psikomotorik (berhubungan dengan olah fisik), dan aspek afektif (berhubungan dengan olah rasa). Kegiatan belajar mengajar sehari-hari umumnya hanya mengembangkan aspek kognitif atau kecerdasan intelektual saja, sedangkan pengembangan aspek psikomotorik dan afektif porsinya sangat kurang. Pengembangan kedua aspek tersebut sangat tergantung pada kesadaran masing-masing individu untuk mengembangkannya melalui kegiatan ekstrakurikuler.
Kalau digali lebih jauh lagi, ternyata dalam diri kita ini sesungguhnya tersimpan potensi kecerdasan-kecerdasan lainnya. Perlu dipahami oleh orang tua dan para pendidik bahwa setiap anak atau anak didik (siswa ataupun mahasiswa), sesungguhnya bersifat unik yaitu masing-masing individu mempunyai potensi kecerdasan yang berbeda-beda, sehingga setiap anak pasti mempunyai keunggulan kecerdasan yang berbeda-beda pula. Hal ini dapat kita lihat dalam lingkungan keluarga kita masing-masing. Meskipun dibesarkan dalam lingkungan dan perlakuan yang sama, ternyata masing-masing anak atau anggota keluarga mempunyai kecerdasan yang berbeda-beda.
Proses belajar mengajar di sekolah ataupun di kampus, umumnya hanya mengukur sebagian kecil kecerdasan saja, terutama kecerdasan akademik atau intelektual saja. Oleh karena itu jangan heran apabila sukses di bidang akademik saja (lulus dengan predikat Cum Laude atau IPK tinggi) tidak bakal menjamin sukses setelah terjun di masyarakat, sebab ada kecerdasan-kecerdasan lain yang perlu diasah untuk keseimbangandiri.
Ini dia beberapa pengertian cerdas menurut beberapa ahli :
Goleman (1997) mengemukakan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan lebih yang dimiliki seseorang dalam memotivasi diri, ketahanan dalam meghadapi kegagalan, mengendalikan emosi dan menunda kepuasan, serta mengatur keadaan jiwa. Dengan kecerdasan emosional tersebut seseorang dapat menempatkan emosinya pada porsi yang tepat, memilah kepuasan dan mengatur suasana hati.

Gregory mengatakan, kecerdasan adalah kemampuan atau keterampilan untuk memecahkan masalah atau menciptakan produk yang bernilai dalam satu atau lebih bangunan budaya tertentu.

Anita E. Woolfolk: Kecerdasan adalah kemampuan untuk belajar, keseluruhan pengetahuan yang diperoleh, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi baru atau lingkungan pada umumnya. 

Howes dan Herald (1999) mengatakan pada intinya, kecerdasaan emosional merupakan komponen yang membuat seseorang menjadi pintar menggunakan emosi. Lebih lanjut dijelaskan bahwa emosi manusia berada diwilayah dari perasaan lubuk hati, naluri yang tersembunyi, dan sensasi emosi yang apabila diakui dan dihormati, kecerdasaan emosional menyediakan pemahaman yang lebih mendalam dan lebih utuh tentang diri sendiri dan orang lain.



Orang Cerdas bukanlah orang yang mempuyai segala sumber daya atau segala sesuatunya. Tetapi, Orang Cerdas adalah orang yang tahu bagaimana cara untuk memanfaatkan sumber daya atau sesuatu itu dengan maksimal. Misalnya kamu mempunyai sebuah PC lama. Daripada kamu membeli sebuah PC baru, kamu bisa meng-overclock PC lama kamu sehingga kinerja yang dihasilkan bisa sama atau mendekati kinerja PC baru tersebut.


Orang Cerdas bukanlah orang yang hanya mengetahui sebuah jawaban. Tetapi Orang Cerdas adalah orang yang mau berusaha untuk mendapatkan jawaban itu dengan cara yang baik dan benar serta dibarengi dengan berdoa. Yeah, usaha dan doa adalah hal yang terpenting.


Di kehidupan ini, semua orang memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Jangan berpikir bahwa kamu tidak mempunyai suatu kelebihan apa-apa. Dimata kamu, kamu bukan apa-apa. Tetapi diamta orang lain, kamu mungkin segalanya. Tak perlu berbagi harta benda kepada orang lain agar kamu disukai banyak orang. Hanya dengan berbagi ilmu, kamu bisa mendapatkan lebih dari itu. Dengan usaha dan kerja keras serta diiringi doa, maka kamu akan berhasil dengan kehendak Tuhan.

Intinya, semua itu adalah tentang proses. Jika orang pintar terus mengasah kepintarannya maka ia akan menjadi cerdas.

Kamu mempunyai dua pilihan : 

Bangkit lalu menciptakan perubahan, atau menyerah dengan pasrah tanpa usaha.









DAFTAR PUSTAKA


Senin, 06 Juni 2016

ITSM LIFECYCLE


            Peningkatan kualitas layanan IT dewasa ini sangat urgensi mengingat aspek proyek, insiden, perubahan, dan permintaan layanan menjadi masif. Keterjaminan tersebut sangat signifikan apalagi pada bagian keuangan dan manajemen yang langsung di bawah pengawasan Manajemen Layanan IT. Disisi lain, bisnis juga harus berpikir dan serta beroperasi global, sehingga ada peningkatan strata untuk menyesuaikan diri dengan peraturan pemerintah dan standar industri, serta teknologi yang semakin kompleks.

            Perusahaan IT harus mampu bereaksi terhadap segala macam krisis; mereka juga harus mempertimbangkan peran strategis mereka dalam organisasi dan melihat IT secara holistik sebagai layanan bisnis yang bernilai tinggi. Bagaimana mereka melakukan itu? Salah satu cara adalah dengan jasa perencanaan dan strategi belakang, pembangunan layanan, peningkatan layanan dan pengembangan serta perbaikan secara terus-menerus.

            Langkah-langkah tersebut tercakup dalam Manajemen Layanan IT Service Lifecycle. Manajemen Layanan IT dapat memutuskan layanan penyedianya dan bagaimana proses pengelolaan dapat membantu perusahaan IT secara efektif dan efisien dalam peningkatan layanan. Hal ini sangat signifikan membantu dalam proses bisnis yang selaras dengan dorongan siklus hidup portofolio, sehingga memungkinkan bagi organisasi berbasis pengetahuan untuk mendorong perubahan dan mewujudkan kinerja yang lebih tinggi dan semakin berinovasi. Proses ini merupakan bagian dari kerangka kerja manajemen kinerja yang erat sejalan dengan kerangka Manajemen Layanan IT dan fungsi Pendekatan Lifecycle yang ada didalamnya, oleh karena itu IT Service Portfolio Management harus dimasukkan ke dalam strategi manajemen bisnis secara keseluruhan.

            Artikel ini akan membahas tentang Manajemen Layanan IT, Service Lifecycle, manfaat penyedia layanan IT, cara untuk berhasil menerapkan Manajemen Layanan IT, dan apa yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Service Lifecycle dalam kerangka kerja manajemen IT yang terintegrasi termasuk manajemen portofolio proyek.


 

PENDAHULUAN

            Tingkatan Manajemen Layanan telah difokuskan pada dunia IT dan kini sangatlah relevan dengan tujuan bisnis modern. Harapan pengguna bisnis untuk lebih berkembang dan mereka sekarang menuntut jaminan layanan yang konsisten untuk pengaplikasian dan layanan utama di seluruh perusahaan. Untuk melakukan hal ini, proses bisnis harus dipetakan ke layanan IT dan komponen infrastruktur yang mendasari hal tersebut dan IT juga harus membuktikan signifikansinya kepada dunia bisnis.

IMPLEMENTASI PENDEKATAN LIFECYCLE

            Mungkin para CIO telah merekomendasikan penggunaan Manajemen Layanan IT oleh karena itu Penyedia Layanan IT perlu memastikan adanya dokumentasi yang jelas pada setiap perubahan yang terjadi. Penerapan proses tersebut agaknya tidak serta-merta langsung secara keseluruhan namun secara bertahap; pada kenyataannya, sebagian besar perusahaan pada awalnya hanya menggunakan bagian-bagian yang ingin mereka gunakan saja. Hal ini tidak harus dimulai dengan strategi layanan secara keseluruhan namun mulai dari hal kecil terlebih dahulu dan menambahkan pada apa yang dibutuhkan seiring berjalannya waktu. Hal ini dapat dimulai dengan penambalan lubang-lubang kecil dan perbaikan sistem layanan terlebih dahulu sehingga hasilnya akan lebih nampak bahwa proses ini berjalan dengan baik. Proses Manajemen Layanan IT yang paling umum diterapkan pertama kali adalah Manajemen Insiden, diikuti oleh Service Desk dan Manajemen Perubahan. Pelanggan internal dan eksternal berinteraksi sehari-hari pada tingkat ini dan proses ini memiliki banyak visibilitas dalam bisnis.

            Tantangan terbesar untuk implementasi Manajemen Layanan IT adalah kebiasaan. Sangatlah penting untuk menyertakan mitra bisnis dalam tim proyek dan hal ini dapat dimulai dari hierarki atas ke bawah. Dengan memiliki manajemen puncak buy-in, seluruh bisnis memiliki tujuan untuk mengadopsi Manajemen Layanan IT dan untuk mewujudkan suatu perubahan signifikan dalam perusahaan.
Tahap awal selanjutnya adalah mengadakan pelatihan, perencanaan dan strategi pembangunan Manajemen Layanan IT bagi seluruh jajaran operasional. Selanjutnya adalah proses desain dan implementasi, diikuti oleh seleksi peralatan dan implementasi.

MANFAAT SERVICE LIFECYCLE TERHADAP MANAJEMEN LAYANAN IT

            Ada banyak manfaat untuk menggunakan Pendekatan Lifecycle dalam Manajemen Layanan IT. Manfaat utama dari implementasi Pendekatan Lifecycle adalah proses standardisasi dan efisiensi. Dengan diperkenalkannya Service Lifecycle di Manajemen Layanan IT, berdasarkan nilai-bisnis laporan dan metrik hal tersebut merupakan bagian terbesar dari Manajemen Layanan IT karena perbaikan akan dilakukan pada Continual Service Improvement (CSI). Dengan CSI, peengumpulan, pengukuran, pengolahan, analisis, evaluasi, pelaporan, dan peningkatan kualitas adalah suatu siklus hidup yang akan terjadi. Gambaran yang jelas tentang Return on Investment (ROI) dapat dibuat di Manajemen Layanan IT serta gambaran lengkap dari operasi tersebut karena aset, kapasitas, dan biaya di seluruh portofolio layanan dapat secara langsung ditelusuri. Dengan gambaran yang lengkap ini dan peningkatan akses visibilitas, CIO akan lebih maksimal dalam mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan.

            Semua pemangku kepentingan akan menjadi penentu prioritas layanan karena otoritas dalam segi Service Lifecycle dalam Manajemen Layanan IT akan lebih terstruktur. Hal ini memastikan bahwa pelanggan internal dan eksternal dengan kebutuhan prioritas tertinggi akan mendapatkan layanan utama dan akan ada peningkatan dalam hal penggunaan investasi IT. Harapan untuk transparansi dan reputasi akan lebih baik dalam organisasi karena perbaikan Manajemen Layanan IT selalu dijalankan. Proses ini juga memiliki manfaat dalam kebutuhan lain, yang meliputi kebutuhan umum, aksesibilitas, pelatihan siaga, serta metodologi dan panduan yang komprehensif.

TAHAP SERVICE LIFECYCLE

            Manajemen Layanan IT mengambil pendekatan Lifecycle untuk memberikan bimbingan praktek terbaik untuk IT Service Management. Ada lima tahapan dalam Service Lifecycle, yaitu Service Strategy, Service Design, Service Transition, Service Operation, dan Continual Service Improvement.

Service Strategy

            Fase Layanan Strategi pada Service Lifecycle memberikan pedoman bagaimana merancang, mengembangkan, dan menerapkan IT Service Management. Professional IT akan memahami bagaimana strategi layanan dapat dikembangkan untuk memberikan bisnis keuntungan yang berbeda di pasar. Selama Layanan Strategi, sebuah organisasi akan menentukan target pasar dan bagaimana membedakan dirinya dari para pesaingnya. Tim manajemen organisasi akan meneliti biaya dan risiko yang terkait dengan Portofolio Layanan dan penggunaan informasi ini dalam operasional pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan efisien. contoh-contoh praktis akan digunakan untuk menggambarkan penilaian dan perencanaan yang terlibat dalam departemen IT kecil, menengah, dan perusahaan-perusahaan besar. Pemilihan strategi yang tepat dapat memberikan pendekatan proaktif dan produktif kepada perusahaan untuk operasi bisnis mereka.

Service Strategy

            Fase Layanan Desain pada Service Lifecycle memberikan pedoman bagaimana untuk merancang dan mengembangkan layanan dan proses IT Service Management yang akan mendukung strategi layanan yang sudah dikembangkan. Pada fase ini akan diketahui bagaimana merancang rencana layanan akan mempersiapkan para profesional IT dan pemimpin bisnis untuk mengatasi masalah pelanggan dengan cara yang paling mutakhir.

Service Transition

            Tahap Layanan Transisi dari Service Lifecycle akan mengajarkan profesional IT dan rekan bisnis mereka untuk mengelola perubahan dengan cara yang produktif. Layanan Transisi memberikan pedoman bagaimana proses transisi ke layanan baru secara efisien dan efektif dan perubahan operasi secara signifikan tanpa mengganggu layanan atau proses lainnya.

Service Operation

            Tahap Layanan Operasi Service Lifecycle memberikan panduan pada aspek praktis sehari-hari operasi bisnis. Tujuannya adalah departemen IT dapat menjaga seluruh proses dapat berjalan lancar, handal, efisien dan efektif khususnya dalam segi biaya. Kegiatan dan proses dalam fase ini memastikan bahwa layanan dikirim ke pelanggan yang telah disepakati sebelumnya dengan meminimalisir gangguan transaksi. Operasi layanan berfokus pada seluruh aspek yang dibawahi oleh penyedia layanan terhadap pelanggan.

Continual Service Improvement

            Meskipun tidak ada perubahan dalam suatu organisasi, akan selalu ada ruang untuk pengembangan dan perbaikan dalam layanan IT. penilaian yang terus-menerus adalah kunci untuk memahami di mana perbaikan dapat dilakukan. Pelatihan Service Lifecycle pada Manajemen Layanan IT dapat membantu professional IT mengidentifikasi di mana kemungkinan ini untuk dapat dikembangkan dimasa yang akan datang.

KESIMPULAN

            Pembangunan kerangka operasi umum akan membutuhkan konsensus, yang hanya dapat dilakukan dengan pendekatan umum yang menyatukan strategis, keuangan, produk, jasa, operasional, pelanggan, dan persepsi teknis.

Manfaat proses bisnis yang diharapkan dari Service Lifecycle pada Manajemen Layanan IT adalah:

·         Hasil kongkrit yang dapat diprediksi, yang berarti kontrol yang lebih baik dari perubahan, kontrol yang lebih baik dari penyebaran, dan kontrol yang lebih baik dari kebutuhan kapasitas.

·         Efisiensi biaya melalui penyederhanaan pekerjaan yang tidak efisien dan tak terjadwal yang dapat terjadi sewaktu-waktu sehingga masalah ini akan lebih cepat terselesaikan.

·         Pengalokasian sumber daya yang lebih baik karena sumber daya dapat dialokasikan secara efisien untuk pemeliharaan dan dukungan serta peningkatan responsifitas terhadap kebutuhan bisnis

 

DAFTAR PUSTAKA :

https://danymochtars.wordpress.com/2016/06/01/pendekatan-lifecycle-dalam-manajemen-layanan-it/