Senin, 24 Oktober 2016

APA ITU CERDAS?



Apasih pengertian cerdas itu? Kita mungkin sudah tidak asing lagi mendengar kecerdasan Intelektual atau akademik, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, dan kecerdasan lainnya. Untuk keseimbangan, setidaknya ada 3 macam aspek kecerdasan yang harus diasah atau dikembangkan dalam setiap diri kita masing-masing, yaitu aspek kognitif (berhubungan dengan olah pikir), aspek psikomotorik (berhubungan dengan olah fisik), dan aspek afektif (berhubungan dengan olah rasa). Kegiatan belajar mengajar sehari-hari umumnya hanya mengembangkan aspek kognitif atau kecerdasan intelektual saja, sedangkan pengembangan aspek psikomotorik dan afektif porsinya sangat kurang. Pengembangan kedua aspek tersebut sangat tergantung pada kesadaran masing-masing individu untuk mengembangkannya melalui kegiatan ekstrakurikuler.
Kalau digali lebih jauh lagi, ternyata dalam diri kita ini sesungguhnya tersimpan potensi kecerdasan-kecerdasan lainnya. Perlu dipahami oleh orang tua dan para pendidik bahwa setiap anak atau anak didik (siswa ataupun mahasiswa), sesungguhnya bersifat unik yaitu masing-masing individu mempunyai potensi kecerdasan yang berbeda-beda, sehingga setiap anak pasti mempunyai keunggulan kecerdasan yang berbeda-beda pula. Hal ini dapat kita lihat dalam lingkungan keluarga kita masing-masing. Meskipun dibesarkan dalam lingkungan dan perlakuan yang sama, ternyata masing-masing anak atau anggota keluarga mempunyai kecerdasan yang berbeda-beda.
Proses belajar mengajar di sekolah ataupun di kampus, umumnya hanya mengukur sebagian kecil kecerdasan saja, terutama kecerdasan akademik atau intelektual saja. Oleh karena itu jangan heran apabila sukses di bidang akademik saja (lulus dengan predikat Cum Laude atau IPK tinggi) tidak bakal menjamin sukses setelah terjun di masyarakat, sebab ada kecerdasan-kecerdasan lain yang perlu diasah untuk keseimbangandiri.
Ini dia beberapa pengertian cerdas menurut beberapa ahli :
Goleman (1997) mengemukakan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan lebih yang dimiliki seseorang dalam memotivasi diri, ketahanan dalam meghadapi kegagalan, mengendalikan emosi dan menunda kepuasan, serta mengatur keadaan jiwa. Dengan kecerdasan emosional tersebut seseorang dapat menempatkan emosinya pada porsi yang tepat, memilah kepuasan dan mengatur suasana hati.

Gregory mengatakan, kecerdasan adalah kemampuan atau keterampilan untuk memecahkan masalah atau menciptakan produk yang bernilai dalam satu atau lebih bangunan budaya tertentu.

Anita E. Woolfolk: Kecerdasan adalah kemampuan untuk belajar, keseluruhan pengetahuan yang diperoleh, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi baru atau lingkungan pada umumnya. 

Howes dan Herald (1999) mengatakan pada intinya, kecerdasaan emosional merupakan komponen yang membuat seseorang menjadi pintar menggunakan emosi. Lebih lanjut dijelaskan bahwa emosi manusia berada diwilayah dari perasaan lubuk hati, naluri yang tersembunyi, dan sensasi emosi yang apabila diakui dan dihormati, kecerdasaan emosional menyediakan pemahaman yang lebih mendalam dan lebih utuh tentang diri sendiri dan orang lain.



Orang Cerdas bukanlah orang yang mempuyai segala sumber daya atau segala sesuatunya. Tetapi, Orang Cerdas adalah orang yang tahu bagaimana cara untuk memanfaatkan sumber daya atau sesuatu itu dengan maksimal. Misalnya kamu mempunyai sebuah PC lama. Daripada kamu membeli sebuah PC baru, kamu bisa meng-overclock PC lama kamu sehingga kinerja yang dihasilkan bisa sama atau mendekati kinerja PC baru tersebut.


Orang Cerdas bukanlah orang yang hanya mengetahui sebuah jawaban. Tetapi Orang Cerdas adalah orang yang mau berusaha untuk mendapatkan jawaban itu dengan cara yang baik dan benar serta dibarengi dengan berdoa. Yeah, usaha dan doa adalah hal yang terpenting.


Di kehidupan ini, semua orang memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Jangan berpikir bahwa kamu tidak mempunyai suatu kelebihan apa-apa. Dimata kamu, kamu bukan apa-apa. Tetapi diamta orang lain, kamu mungkin segalanya. Tak perlu berbagi harta benda kepada orang lain agar kamu disukai banyak orang. Hanya dengan berbagi ilmu, kamu bisa mendapatkan lebih dari itu. Dengan usaha dan kerja keras serta diiringi doa, maka kamu akan berhasil dengan kehendak Tuhan.

Intinya, semua itu adalah tentang proses. Jika orang pintar terus mengasah kepintarannya maka ia akan menjadi cerdas.

Kamu mempunyai dua pilihan : 

Bangkit lalu menciptakan perubahan, atau menyerah dengan pasrah tanpa usaha.









DAFTAR PUSTAKA