Sehelai kelopak mata membatasi aku dan engkau
Layaknya takdir yang sedang bergurau, pun juga engkau
Setiap helaian napas mendekatkan sekaligus menjauhkan kita
Hanya dengan suatu pertemuan
Pertemuan dengan rasa
Pertemuan menjadi harapan
Kala rasa menjadi hasrat
Kala itu ia sadarkan
ia hanya sedang bergurau
Dekat memang, tapi tidak tergapai
Saat tangan ini mampu meraihnya,
Hangat
Namun mulai pudar
Engkau membuatku putus asa dan mencinta
Pada saat yang sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar